Akibat Lidah Buaya dan Antiseptik

Pernahkah anda mengalami alergi terhadap sesuatu? Itulah yang ku alami dengan seluruh anggota keluargaku. Aku ingin berbagi pengalaman. Kurang lebih sekitar 5 tahun yang lalu (th. 2004) Aku dan seluruh anggota keluarga ku terserang penyakit demam secara serentak bersama-sama. Waktu itu Ayah ku sebagai kepala keluarga menganggapnya hal biasa. Tapi lama-lama ada yang janggal dengan penyakit kami itu. Penyakit itu datang dan pergi dengan jarak waktu yang dapat dibilang sebentar dan kadang-kadang penyakitnya berubah, seperti yang dialami Ibu ku yang setelah sembuh dari demam, kemudian Ia terserang gatal-gatal, panas dan bentol-bentol di telapak kakinya. Dengan rasa penasaran, Ayah ku menyelidiki apa penyebab penyakit keluarga kami itu. Pertama Ayahku menyelidiki makanan yang kami makan sehari-hari. Tetapi hasilnya nihil, ternyata makanan kami tidak mempengaruhi. Setelah hampir frustasi untuk mencari penyebab penyakit kami itu, Ayah ku pun terpikir dengan suatu hal, yaitu produk-produk yang kami pakai untuk mandi, dan mengepel lantai. Saat menyelidiki produk-produk mandi, Ayahku mencoba untuk meneliti apa yang membuat kami sekeluarga sakit secara bersama-sama dengan menggunakannya satu persatu. Setelah melakukan uju coba berkali-kali, Ayah ku pun menyimpulkan bahwa yang membuat kami demam sekeluarga adalah sabun dan shampo yang berbahan Lidah Buaya. Entah kenapa, lidah buaya yang katanya sangat berguna untuk manusia dapat meracuni kami sekeluarga. Aku pun sempat tidak percaya dengan kesimpulan Ayahku itu. Dengan rasa sangat penasaran, aku pun mencoba memakai produk yang telah dilarang oleh Ayahku itu (sabun dan shampoo berbahan Lidah Buaya). Hasilnya ternyata aku pun benar-benar terserang demam keesokan harinya. Dari percobaan secara langsung itulah, aku sependapat dengan kesimpulan hasil uji coba Ayahku itu. Masalah belum selesai. Masih ada penyakit yang rutin menyerang Ibu ku, yaitu gatal-gatal, panas dan bentol-bentol di telapak kaki. Ayah ku pun memutar otak mencari penyebab penyakit Ibu ku itu. Dengan berpikir bahwa fungsi telapak kaki itu untuk berjalan baik di jalan maupun di lantai rumah, Ayah ku pun menyelidiki produk yang dipakai Ibuku untuk menegpel lantai. Dengan membandingkan hari-hari saat memakai produk pembersih lantai dan hari-hari saat tidak memakai, Ayah ku pun berkesimpulan lagi bahwa produk itulah penyebab penyakit Ibuku itu. Terbukti, saat hari tidak memakai, telapak kaki Ibuku sehat-sehat saja, tetapi saat hari memakai produk pembersih lantai itu, Ibuku mulai terserang penyakitnya lagi. Entah kenapa lagi, antiseptik yang dipakai oleh produk itu menjadi alasan penyebab penyakit Ibu ku. Itu menurut Ayah ku. Setelah saat itu, masalah alergi di keluarga ku pun selesai namun cerita masih berlanjut, masih ada yang mengalami penyakit rutin seperti keluarga kami, yaitu tante ku yang di Bengkulu dan yang di Magetan. Kedua Tante ku itu mengalami asma sejak bertahun-tahun. Walau sudah berobat kemana-mana, penyakitnya itu selalu kambuh. Setelah Ayah ku tadi menemukan penyebab penyakit rutin keluarga kami, Ayah ku pun mencoba menyarankan penemuannya itu kepada kedua Tanteku. Awalnya mereka tidak percaya, tetapi setelah dicoba, alhasil, asma yang mereka derita pun sembuh secara total. Dengan rasa tidak percaya, kedua Tanteku itu sangat berterimakasih kepada Ayahku yang telah memberi tahu kalau penyebab penyakitnya itu adalah Lidah Buaya pada sabun dan shampo serta Antiseptik pada sabun pe-ngepel lantai. Sungguh aneh tapi nyata. Percaya lah. Pesan: Jangan anggap enteng segala penyakit, carilah penyebabnya untuk mencegahnya.

0 komentar:

Posting Komentar