Pengorganisasian Karyawan Dalam Perusahaan

Kenapa orang banyak berpendapat bahwa anak IPS itu adalah anak kelas 2?
Padahal, sebenarnya anak IPS merupakan calon pemimpin yang kemungkinan malah akan memimpin anak IPA.
Hal ini merupakan fakta, karena di dalam pelajaran IPS untuk SMA, siswa di berikan pelajaran berupa Ekonomi Manajemen. Artinya, anak IPS sudah dari SMA dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin dibanding anak IPA.
Aku pribadi awalnya merasa rugi masuk IPS (itu karena terpengaruh pendapat banyak orang), tapi setelah aku merasakan yang namanya belajar Ekonomi Manajemen, aku malah merasa rugi seandainya aku masuk IPA. Karena menurutku IPA itu membosankan, penuh dengan rumus (terutama fisika dan kimia) dan juga istilah-istilah (Biologi).

Semenjak masuk IPS, aku merasakan ada peningkatan dalam prestasi belajar ku. Nilai-nilai yang sebelumnya "hancur" sekarang berubah menjadi hasil yang memuaskan. Yang dulunya g' pernah buat tugas, sekarang malah rajin buat tugas.

O ya, aku pernah membuat suatu tugas bersama kelompok ku. Tugasnya itu adalah membuat suatu makalah tentang cara pengorganisasian karyawan. Syarat membuat tugas itu adalah harus hasil pemikiran kelompok, bukan nyontek dari buku.
Akhirnya, setelah kelompokku membuat tugas itu (walaupun pemikirnya hanya beberapa ornag, termasuk aku) kami mendapat pujian dari guru Ekonomi Manajemen, Pak Made. Katanya makalah yang kami buat adalah makalah yang brilian, original, hasil pemikiran sendiiri, bukan seperti kelompok lain yang hanya mengcopy dari buku karya orang lain.
Dari situlah, aku merasa ada sesuatu yang mendorong ku untuk terus mendalami ilmu khas anak IPS tersebut dan bercita-cita untuk menjadi seorang manajer, manajer bagi anak-anak IPA!

Berikut hasil karya kami yang ku ceritakan barusan. Maaf bila anda males untuk membacanya karena makalahnya kepanjangan. hehehe....
Selamat membaca



PENGORGANISASIAN KARYAWAN
DALAM PERUSAHAAN




I. PENDAHULUAN

Dalam suatu perusahaan, faktor yang paling berpengaruh dalam menyukseskan tuajuan dari perusahaan itu dalah mausia. Dalam hal ini, manusia yang bekerja di perusahaan dapat disebut karyawan. Karyawan yang profesional merupakan dambaan bagi setiap pemimpin di seluruh perusahaan, karena, pekerjaan yang dilakukan secara professional oleh karyawannya akan menghasilkan hasil yang maksimal sesuai dengan rencana perusahaan.

Wujud dari pekerja yang professional dapat dicerminkan dalam:
1. Bekerja sesuai dengan kemampuan;
2. Disiplin kerja yang tinggi;
3. Rasa tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan;
4. Totalitas dalam bekerja;
5. Loyalitas kepada perusahaan.

Point-point di atas merupakan wujud dari pekerja yang profesional dan dapat menjadi andalan pada suatu perusahaan. Tanpa salah satu piont diatas, maka pekerja belum dapat dikatakan profesional.


II. URAIAN

Dalam perusahaan, penempatan karyawan pada suatu bidang pekerjaan haruslah tepat. Ketepatan penempatan itu dapat menjadikan karyawan bekerja lebih profesional dan kinerja yang dihasilkan dapat membantu mewujudkan tujuan perusahaan tersebut. Ada 5 point yang penting dalam mewujudkan pekerja yang profesional.

1. Karyawan harus ditempatkan pada suatu bidang sesuai kemampuannya
Sebelum menjadi karyawan dalam suatu perusahaan, calon karyawan tentulah sudah melewati jenjang pendidikan mulai dari SD sampai SMA/MA/SMK. Saat SMA/MA/SMK itulah calon karyawan yang masih bergelar pelajar ditempatkan di jurusan yang berbeda-beda sesuai minat dan kemampuanya masing-masing. Ketika ingin mencalonkan sebagai karyawan, pemimpin harus teliti dalam melihat kemampuan mereka itu, agar penempatan pada bidang pekerjaan tidak akan salah.

2. Menumbuhkan disiplin kerja yang kuat kepada karyawan
Dalam menumbuhkan kedisiplinan itu, pemimpin harus membuat suatu peraturan (rules) yang ketat tetapi tidak sampai mengkekang karyawan dalam bekerja. Peraturan itu berfungsi agar karyawan tahu tata cara dalam bekerja di perusahaan itu serta hukuman yang diberikan bila melanggarnya.

3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam bekerja kepada karyawan
Tanggung jawab dalam bekerja diperlukan saat karyawan melakukan kesalahan atau dihadapi dengan situasi-situasi tertentu. Untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab itu, pemimpin harus bertindak tegas dalam menindak kesalahan yang dilakukan karyawan sesuai peraturan dan etika yang telah di buat.

4. Menumbuhkan totalitas dalam bekerja kepada karyawan
Totalitas dalam bekerja merupakan bentuk penyelesaian pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Totalitas dalam bekerja tentu harus dimiliki oleh setiap karyawan. Apa bila totalitas ini tidak dimiliki oleh karyawan, bisa jadi apa yang telah direncanakana dari awal akan lambat terealisasikan bahkan tidak sama sekali. Untuk mencegahnya, pemimpin harus pandai mengambil ”hati” karyawannya agar karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang telah ditentukan (deathline). Cara yang tepat dalam mengambil ”hati” karyawan itu adalah dengan memberikan penghargaan bagi karyawan yang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dengan deathline yang telah ditentukan.

5. Menimbulkan loyalitas yang tinggi untuk perusahaan kepada karyawan
Loyalitas sangat diperlukan agar karyawan tidak meninggalkan perusahaan dan beralih ke perusahaan lain. Untuk menumbuhkan loyalitas itu, pemimpin harus bersikap peduli terhadap karyawannya agar karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja, serta memberikan gaji yang sesuai dengan tingkatan-tingkatan dan prestasi mereka.


III. KESIMPULAN

Setiap karyawan di dalam suatu perusahaan dapat menjadi karyawan yang profesional apabila pemimpin tepat dalam pengorganisasian karyawan sesuai dengan 5 poin yang telah dijelaskan pada uraian. Sebaliknya, karyawan akan menjadi tidak profesional ketika pemimpin salah dalam pengorganisaian keryawannya.
Jadi, dengan kata lain, pemimpin lah yang paling berpengaruh dalam keprofesionalan karyawan diluar dari sifat masing-masing individu karyawan itu sendiri, sehingga, keprofesionalan karyawan dapat menggambarkan kesuksesan pemimpin dalam pengorganisasian.

---------------

Sekian yang dapat saya tuliskan. Semoga makalah kami (aku dan teman-temanku) dapat menambah wawasan anda, terutama anda yang bercita-cita yang sama seperti ku. Menjadi manajer bagi anak IPA.

0 komentar:

Posting Komentar